Dalam kehidupan sehari-hari, keberadaan air sangatlah penting untuk makhluk hidup dan kebutuhan lainnya. Air sendiri memiliki pH atau power of hydrogen yang bila diterjemahkan memiliki pengertian sebagai derajat keasaman. Konsep pH sendiri mulai dikenalkan pada sekitar tahun 1909 oleh seorang kimiawan asal Denmark, Peder Lauritz. Hingga saat ini, tingkat keasaman masih menjadi sebuah tolok ukur penggunaan air untuk hal tertentu. Lalu, bagaimana cara mengukur pH air tersebut? Anda bisa simak ulasannya berikut.
Menggunakan Indra Perasa
Cara mengukur pH air sebenarnya bisa Anda lakukan dengan mudah dan tanpa alat bantu apapun. Yakni hanya cukup menggunakan indra perasa atau lidah. Mengukurnya pun sangatlah mudah, apabila air berasa asam, maka pH air tersebut juga akan memiliki pH asam. Kemudian, jika air memiliki rasa pahit dan memiliki tekstur agak kesar, maka air tersebut memiliki pH basa. Akan tetapi, meski cara ini terbilang mudah tidak selalu bisa diandalkan dan cenderung berbahaya, misalnya air tersebut terkontaminasi dengan limbah beracun.
Indikator Tetes
Menggunakan indikator tetes adalah cara mengukur pH air yang bisa ditemukan saat aktivitas titrasi. Pada dasarnya, cara kerjanya ialah dengan melakukan pengamatan warna di setiap perubahan ph air. Contohnya adalah jika pH sebuah larutan atau air merupakan pH basa, akan muncul warna merah. Beberapa indikator tetes yang kerap kali digunakan dalam hal pengukuran ph antara lain adalah PP, SM dan MM. Indikator tetes memiliki kekurangan yakni tingkat pengukurannya hanya berdasarkan pengamatan seseorang saja dan terkadang hasilnya pun belum tentu akurat jika hanya mengandalkan pengamatan.
Kertas Lakmus Khusus
Berikutnya, cara mengukur pH air dapat dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus khusus. Kertas lakmus terbuat dari bahan tumbuhan tertentu yang mampu memberikan reaksi perubahan warna saat diletakkan di air dengan pH yang berbeda-beda. Cara kerjanya hampir sama dengan indikator tetes. Namun, pada kertas lakmus hanya ada dua tanda yakni lakmus merah untuk menandakan asam. Sementara lakmus biru untuk pH basa. Banyak laboran atau petugas laboratorium menggunakannya karena dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
Menggunakan Kunyit dan Bunga Mawar
Tahukah Anda jika tanaman kunyit juga dapat digunakan sebagai cara mengukur ph air? Penggunaan kunyit dalam mengukur ph air dapat dilakukan dengan mengkombinasikannya dalam membran selulosa. Kemudian dilanjutkan dengan pengujian melalui test strip. Selain menggunakan kunyit, cara alami lainnya dengan cara kerja yang sama bisa dengan menggunakan bunga mawar. Hal ini sebagaimana dikembangkan oleh sekelompok mahasiswa dan peneliti Farmasi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah.
Menggunakan pH Meter Digital
Seiring berkembangnya waktu dan teknologi, cara mengukur ph air kini bisa dilakukan dengan alat canggih. Salah satunya adalah pH meter yang berbentuk handy digital. Jika dibandingkan dengan cara sebelumnya, menggunakan pH meter lebih akurat. Kemudian, hasilnya pun mudah dibaca serta mudah dibawa ke mana saja karena bentuknya yang kecil dan praktis. Dari segi harga pun juga terjangkau bagi kalangan peneliti maupun akademisi.
pH Meter On Site
Selain pH meter dalam bentuk handy digital juga ada ph mete on site. Cara kerjanya adalah dengan meletakkannya pada sebuah peranti khusus, misalnya saja tangki permanen. Kegunaannya adalah mengamati perubahan pH air yang diproses. Dalam dunia industri, penggunaan pH meter jenis ini dikombinasikan dengan sebuah valve maupun dosing pump.
Itulah beberapa cara mengukur pH air yang bisa Anda lakukan. Cara mana yang paling baik itu semua tergantung kebutuhan dan keperluan Anda. Namun, disarankan menggunakan pH meter dan mengujinya kembali di laboratorium. Semoga bermanfaat!
