Dissolved Gas Analysis (DGA) merupakan teknik pemantauan kondisi transformator yang sangat efektif, terutama dalam mendeteksi potensi kerusakan internal jauh sebelum terjadi kegagalan. Salah satu panduan yang diakui secara internasional untuk interpretasi hasil DGA adalah IEC 60599, yang dikeluarkan oleh International Electrotechnical Commission.
Artikel ini akan membahas dasar-dasar interpretasi DGA sesuai IEC 60599, serta bagaimana standar ini digunakan untuk mengenali jenis-jenis gangguan dalam transformator berbasis minyak.
Mengapa DGA Penting?
Minyak transformator tidak hanya berfungsi sebagai pendingin, tetapi juga sebagai isolator. Saat terjadi gangguan termal atau listrik, minyak ini akan mengalami dekomposisi dan menghasilkan gas-gas terlarut. Komposisi dan konsentrasi gas-gas inilah yang dianalisis melalui metode DGA untuk mengidentifikasi jenis kerusakan.
Gas-Gas Utama dalam DGA
Berikut adalah beberapa gas utama yang dipantau dalam DGA:
- Hidrogen (H2)
- Metana (CH4)
- Etilena (C2H4)
- Etena (C2H8)
- Asetilena (C2H2)
- Karbon monoksida (CO)
- Karbon dioksida (CO2)
Setiap gas memiliki kaitan dengan jenis gangguan tertentu, seperti overheating, corona (discharge parsial), atau arcing.
Prinsip Dasar Interpretasi Berdasarkan IEC 60599
IEC 60599 menyajikan metode interpretasi dengan dua pendekatan utama:
1. Perbandingan Konsentrasi Gas
Standar ini menyediakan batas konsentrasi gas berdasarkan tingkat keparahan gangguan, mulai dari kondisi normal hingga kritis. Interpretasi dilakukan dengan membandingkan nilai gas dari hasil uji dengan ambang batas tersebut.
2. Rasio Gas
Dalam kasus tertentu, rasio antara dua atau lebih gas digunakan untuk mengidentifikasi jenis gangguan. Misalnya:
CH4 / H2 → indikasi pemanasan minyak
C2H2 / C2H4 → indikasi arcing
C2H6 / C2H4 → indikasi overheating ringan
Rasio ini membantu mengidentifikasi jenis kerusakan seperti discharge parsial, arcing, overheating pada minyak, dan overheating pada kertas isolasi.
Kategori Gangguan Menurut IEC 60599
Berdasarkan pola gas dan rasio, IEC 60599 mengelompokkan gangguan ke dalam beberapa kategori:
- D1 (Discharge parsial)
- D2 (Discharge besar / arcing)
- T1 (Overheating ringan)
- T2 (Overheating sedang)
- T3 (Overheating berat)
Thermal fault involving cellulose (indikasi degradasi kertas isolasi)
Langkah-Langkah Interpretasi DGA Berdasarkan IEC 60599
1. Ambil dan analisa sampel minyak dari transformator
2. Identifikasi konsentrasi gas terlarut
3. Bandingkan nilai konsentrasi gas dengan ambang batas IEC 60599
4. Gunakan rasio gas untuk menentukan jenis gangguan
5. Klasifikasikan tingkat keparahan dan tindak lanjut
IEC 60599 memberikan panduan teknis yang sistematis dan berbasis pengalaman untuk menginterpretasikan hasil DGA. Dengan memahami dasar-dasarnya, tim pemeliharaan dapat lebih cepat mengenali masalah pada transformator dan mengambil tindakan pencegahan sebelum terjadi kerusakan yang lebih besar.
Pemahaman terhadap standar ini bukan hanya penting bagi engineer dan teknisi, tetapi juga menjadi bagian dari strategi predictive maintenance yang andal di sektor kelistrikan.
Silakan menghubungi Laboratorium Hyprowira menyediakan jasa Dissolved Gas Analysis (DGA), untuk informasi lebih lanjut.