Cara Alignment coupling adalah metode menyelaraskan atau mensimetriskan dua sumbu poros mesin agar berputar pada satu sama lain. Sumbu poros diatur sedemikian rupa agar bisa sentris antara poros penggerak dan sumbu poros yang digerakkan. Cara alignment coupling sendiri bisa dilakukan dengan beberapa metode, mulai dari metode penggaris, dial indicator, laser, dan level precision.
Mengapa Perlu Melakukan Alignment Coupling?
Mesin industri yang Anda gunakan terdiri dari banyak komponen pendukung. Salah satu dari komponen tersebut adalah sumbu poros yang saling berputar pada satu sama lain. Meskipun sumbu poros ini merupakan bagian kecil di dalam mesin, namun bila sumbunya bergeser dari area perputarannya, maka bisa menimbulkan getaran dan gesekan pada mesin. Kalau tidak segera diperbaiki dengan cara alignment coupling, alhasil mesin akan cepat rusak dan tidak berfungsi optimal.
Karenanya, setiap beberapa waktu sekali, perlu adanya pengecekan sumbu poros untuk memastikan komponen ini berputar tepat pada satu sama lain. Kalaupun saat pengecekan ditemukan sumbu yang bergeser, maka segera lakukan alignment coupling untuk mengembalikan sumbu poros tersebut pada tempatnya.
1. Metode Penggaris
Metode penggaris adalah cara alignment coupling paling sederhana yang bisa Anda lakukan. Metode ini mengandalkan ketelitian mata untuk menentukan penyimpangan sumbu poros mesin. Syaratnya, diameter hub-kopling dan diameter poros harus sama. Sebab, kalau tidak, penyelarasan dengan menggunakan penggaris tidak bisa dilakukan. Untuk mendapatkan hasil terbaik dalam waktu singkat, Anda harus sangat jeli melihat sudut yang bergeser.
2. Metode Dial Indicator
Metode dial indicator lebih populer jika dibandingkan dengan metode penggaris. Cara ini sering dipakai dalam pekerjaan penyelarasan sumbu poros mesin karena memang hasilnya sangat akurat. Ada dua cara melakukan metode dial indicator, yaitu rim and face dial indicator dan reverse dial indicator.
3. Rim and Face Dial Indicator
Metode rim and face dial indicator dilakukan dengan cara memutar kedua poros mesin searah jarum jam secara bersamaan. Selama memutar kedua poros, tandai titik awal jarum penunjuk pada poros sehingga bacaan angka tidak berubah-ubah dalam tiap putarannya.
4. Reverse Dial Indicator
Cara alignment coupling melalui metode reverse dial indicator dilakukan dengan memasang dua pasang dial pada sumbu poros. Cara ini dilakukan jika salah satu poros mesin sulit diputar, sedangkan poros lainnya tidak cukup ruang untuk dial. Dial yang sudah terpasang pada sumbu poros akan diputar untuk menghasilkan penyelarasan.
5. Metode Level Precision
Cara alignment coupling dengan menggunakan metode level precision sebenarnya bukan untuk pengerjaan penyelarasan seutuhnya. Metode ini hanya dipakai saat Anda ingin menyesuaikan tingkat kerataan sumbu poros mesin. Penyelarasan tingkat kerataan pun hanya bisa dilakukan secara vertikal. Meskipun begitu, tingkat keakuratan metode ini mencapai 0,02 mm pada suatu mesin. Anda bisa menggunakan metode level precision ketika cara dial indicator tidak dapat diterapkan pada sumbu poros mesin.
6. Metode Laser
Bisa dibilang cara alignment coupling atau cara alignment shaft dengan menggunakan metode laser adalah yang paling tepat dan akurat. Bila metode lain membutuhkan ketelitian dan kejelian mata, maka dengan metode laser, Anda akan terbantu oleh sinar inframerah yang menyelaraskan sumbu poros mesin. Mulanya, sumbu poros akan diukur dengan sinar inframerah untuk menguji seberapa tinggi tingkat pergeserannya. Kemudian dengan menggunakan sinar yang sama, penyelarasan dua sumbu poros mesin dilakukan. Anda tidak perlu susah payah memicingkan mata demi melihat sudut kerataan poros karena semuanya akan dilakukan oleh laser.
Metode laser yang menggunakan teknologi sinar inframerah untuk menyelaraskan poros adalah cara alignment shaft paling tepat. Anda bisa menggunakan VLSAT TM, laser shaft alignment untuk menyelaraskan sumbu poros mesin yang berputar. Hasil penyelarasan VLAST TM sudah teruji akurat dan cepat dalam cara alignment coupling.
