Dalam pembangkit listrik, kualitas air yang optimal sangat penting untuk menjaga efisiensi dan keandalan peralatan. Pure Water Analytics Online memungkinkan pemantauan real-time terhadap parameter air, sehingga operator dapat mencegah korosi, scaling, carryover, dan kontaminasi yang dapat merusak boiler, turbin, dan sistem pendingin.
Dengan sistem analisa online, perubahan kualitas air dapat dideteksi lebih cepat dibandingkan metode konvensional, sehingga tindakan korektif bisa segera dilakukan. Hal ini mengurangi downtime, mengoptimalkan penggunaan bahan kimia, dan memperpanjang umur peralatan.
Parameter Kritis dalam Pure Water Analytics Online :
1. pH → Mengukur tingkat keasaman atau kebasaan air.
2. Konduktivitas → Menunjukkan jumlah ion terlarut dalam air, yang berkaitan dengan kemurnian.
3. Dissolved Oxygen (DO) → jumlah oksigen yang terlarut dalam air
4. Silika → senyawa kimia yang secara alami ditemukan dalam berbagai bentuk, seperti pasir, kuarsa, dan mineral lainnya
5. Klorida & Sulfat → jenis ion yang sering ditemukan dalam air dan memainkan peran penting dalam kimia air.
6. ORP (Oxidation-Reduction Potential) → ukuran kemampuan suatu larutan untuk bertindak sebagai agen oksidasi atau reduksi, yang dinyatakan dalam satuan milivolt (mV).
7. Sodium (Na?) → ion positif (kation) yang berasal dari elemen natrium, salah satu elemen kimia yang paling melimpah di alam.
Jika parameter kritis dalam analisis air murni melampaui batas yang ditentukan, dapat timbul berbagai masalah, bergantung pada parameter tersebut. Berikut adalah beberapa pengaruhnya:
1. pH:
- pH terlalu rendah (asam) dapat menyebabkan korosi pada pipa dan peralatan.
- pH terlalu tinggi (basa) dapat menyebabkan pengendapan mineral dan memengaruhi proses kimia tertentu.
2. Konduktivitas:
- Konduktivitas tinggi menunjukkan peningkatan ion terlarut, yang berarti air tidak lagi murni. Ini dapat memengaruhi proses industri yang membutuhkan air dengan kemurnian tinggi.
Konduktivitas tinggi dalam air boiler dapat menyebabkan berbagai masalah serius, termasuk:
- Korosi: Ion-ion terlarut yang tinggi meningkatkan risiko korosi galvanik pada pipa dan komponen boiler, yang dapat menyebabkan kerusakan struktural.
- Pembentukan kerak (scaling): Padatan terlarut dapat mengendap dan membentuk kerak pada permukaan pemanas, mengurangi efisiensi perpindahan panas dan meningkatkan konsumsi energi.
3. Dissolve Oksigen
- DO Terlalu Tinggi menunjukkan aerasi berlebih, kebocoran udara, suhu rendah.
Dampak: Korosi oksidatif, merusak peralatan (pipa, boiler, turbin), gangguan deionisasi.
- DO Terlalu Rendah
Menunjukkan: Sistem tertutup, bahan deoksigenasi, reaksi reduksi, suhu tinggi.
Dampak: Pertumbuhan bakteri anaerob, gas H?S, korosi mikrobiologis.
DO tinggi menyebabkan korosi oksidatif, DO rendah mendukung bakteri anaerob. Kontrol DO penting untuk menjaga kemurnian air dan peralatan.
4. Silika
Silika Terlalu Tinggi
Menunjukkan:
• Air baku mengandung silika tinggi.
• Kegagalan dalam proses demineralisasi atau RO.
• Efisiensi pertukaran ion rendah.
Dampak:
• Pembentukan kerak pada boiler, turbin, dan heat exchanger, mengurangi efisiensi termal.
• Penyumbatan membran RO, menurunkan kinerja filtrasi.
• Gangguan proses industri, terutama di pembangkit listrik dan manufaktur.
5. Klorida dan Sulfat
Klorida & Sulfat Tinggi
Menunjukkan: Kontaminasi dari sumber air, kebocoran resin ion-exchange, polusi industri.
Dampak:
• Korosi pitting pada baja tahan karat dan peralatan logam.
• Meningkatkan konduktivitas air, menurunkan kemurnian.
• Gangguan proses industri, terutama di boiler dan sistem pendingin.
Klorida & Sulfat Rendah
Menunjukkan: Proses demineralisasi sangat efektif.
Dampak:
• Air terlalu agresif, meningkatkan risiko korosi pada beberapa material.
• Tidak signifikan dalam banyak aplikasi, kecuali untuk sistem yang memerlukan keseimbangan ion tertentu.
6. ORP
ORP Tinggi (Oksidatif)
Menunjukkan:
• Kandungan oksigen terlarut tinggi.
• Penggunaan zat pengoksidasi seperti klorin, ozon, atau peroksida.
• Air cenderung bersifat oksidatif.
Dampak:
• Korosi logam lebih cepat, terutama pada baja & tembaga.
• Efektif untuk desinfeksi (membunuh bakteri & mikroorganisme).
• Meningkatkan pembentukan kerak oksida, mengganggu sistem perpipaan & boiler.
ORP Rendah (Reduktif)
Menunjukkan:
• Kandungan zat pereduksi tinggi (misalnya sulfida, besi, atau hidrazin).
• Oksigen terlarut rendah atau lingkungan anaerob.
• Air cenderung bersifat reduktif.
Dampak:
• Pertumbuhan bakteri anaerob (misalnya bakteri penghasil H?S yang berbau busuk).
• Risiko korosi mikrobiologis pada sistem perpipaan.
• Gangguan efisiensi dalam proses pemurnian yang memerlukan kondisi oksidatif.
7. Sodium
Sodium Tinggi
Menunjukkan:
• Kebocoran dari proses softening (pertukaran ion).
• Kontaminasi dari air baku atau sumber industri.
• Efisiensi sistem deionisasi atau RO menurun.
Dampak:
• Meningkatkan konduktivitas air, menurunkan kemurnian.
• Pembentukan kerak pada boiler & turbin, menurunkan efisiensi termal.
Pengendalian parameter-parameter ini sangat penting untuk menjaga kualitas air sesuai standar dan menghindari potensi kerusakan pada sistem atau produk.
Keunggulan Pure Water Analytics Online
- Monitoring real-time & otomatis → Deteksi dini terhadap kontaminasi air.
- Efisiensi bahan kimia → Penggunaan bahan kimia lebih optimal, mengurangi biaya operasional.
- Pencegahan kerusakan peralatan → Menghindari scaling & korosi yang bisa menyebabkan downtime.
- Peningkatan efisiensi energi → Air yang lebih murni meningkatkan perpindahan panas dan kinerja boiler.
Menggunakan Pure Water Analytics Online dalam water treatment di pembangkit listrik adalah langkah strategis untuk meningkatkan keandalan operasional, efisiensi energi, dan mengurangi biaya pemeliharaan. Dengan pemantauan parameter kualitas air secara otomatis, sistem dapat beroperasi lebih stabil, memperpanjang umur peralatan, serta mencegah gangguan yang merugikan produksi listrik.