Tahukah Anda bahwa air memiliki kadar tersendiri? Perbedaan kadar air ini disebabkan oleh proses biokimiawi dan organisme hidup. Maka dari itu, penentuan kadar air dapat dilakukan melalui beberapa teknik. Teknik ini bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan. Beda kandungan dan zat cairnya, maka berbeda pula cara penentuan rumus kadar airnya. Selengkapnya akan dijelaskan penentuan kadar air dalam uraian berikut ini.
Metode Pengeringan (Thermogravimetri)
Penentuan rumus kadar air yang pertama adalah dengan metode pengeringan, atau bisa juga disebut dengan penguapan air dalam bahan tertentu melalui pemanasan. Selanjutnya akan dilakukan penimbangan hingga mendapat berat konstan. Metodenya adalah berat sampel dengan jumlah 3-5 gram ditimbang lalu dimasukkan ke dalam sebuah wadah yang kering dan sudah diketahui bobotnya.
Berikutnya, sampel tersebut dikeringkan pada sebuah oven dengan suhu sekitar 105 derajat Celcius. Lama proses pengeringan ini sendiri akan memakan waktu selama enam jam. Setelah dipanaskan, wadah tersebut didinginkan lalu ditimbang dan dikeringkan lagi hingga memperoleh berat konstan yang sudah muncul. Selisih berat bahan awal dan berat keringnya merupakan hasil kadar air yang terkandung dalam bahan.
Penentuan dengan Cara Metode Destilasi
Metode kedua adalah dengan menggunakan metode destilasi. Biasanya, metode ini digunakan untuk bahan yang mengandung lemak dan komponen yang mudah menguap. Prosedurnya jika menggunakan metode destilasi yakni dengan cara memberi pelarut sekitar 75-100 ml pada sampel yang mengandung air 2-5 ml. Pelarut tersebut bersama air dalam bahan akan menguap pada suhu lebih rendah dari suhu didih air. Uap yang terbentuk mengalami kondensasi yang ditampung dalam labu penampung destilat. Dalam labu penampung destilat, pelarut dan air terpisah sesuai berat jenisnya.
Cara Menghitung Kadar dengan Rumus Kimiawi
Berikutnya adalah cara menghitung kadar air dengan metode rumus kimia. Dalam rumus ini juga masih dibedakan lagi dalam beberapa kategori, yakni metode titrasi Karl Fischer, metode kalsium karbida, dan metode asetil klorida. Dalam metode Karl Fischer biasanya sering digunakan mengukur kadar air yang terkandung dalam cairan tertentu. Misalnya madu, tepung dan produk telur. Prinsipnya, melakukan titrasi sampel dengan menggunakan larutan iodin yang larut dalam methanol dan piridin.
Sementara itu, untuk metode kalsium klorida yang didasarkan pada reaksi antara kalsium karbida dan air sehingga menghasilkan gas asetilin. Pengukurannya adalah dengan mengitung selisih berat sampel campuran sebelum dan setelah reaksi. Selain itu, Anda juga perlu mengukur tekanan gas asetilin jika reaksinya dilakukan pada ruangan yang tertutup. Kemudian, untuk asetil klorida bisa digunakan dalam menentukan kadar air tertentu. Misalnya minyak, mentega, margarin, hingga rempah-rempah yang mana memiliki kadar air dalam bahan yang cukup rendah.
Penentuan Kadar Air dengan Metode Fisis
Terakhir, rumus kadar air ini bisa dilakukan dengan menggunakan metode fisis. Dalam metode fisis ini masih digolongkan ke dalam beberapa cara. Yakni dengan tetapan dielektrikum untuk air yang memiliki tetapan dielektrikum yang berukuran 80. Begitu juga dengan zat lainnya dengan tingkatan tetapan tertentu. Misalnya untuk karbohidrat dan protein dengan tetapan dielektrikum dengan kadar lebih kecil. Contohnya daja lebih kecil dari 10, methanol 33, etanol 24, dan aseton 214. Begitu juga dengan benzen 2,3 dan Heksan 1,9. Untuk menentukan rumus kadar air dengan menggunakan metode ini adalah muatan ion dibagi dengan jarak antara dua ion.
Jadi, dari beberapa rumus dalam penentuan kadar air yang sudah dijelaskan di atas, Anda bisa menggunakannya sesuai dengan kebutuhan zat cair yang akan diukur. Sebaiknya, tanyakan kepada ahlinya jika Anda masih merasa ragu menggunakan metode yang mana yang paling tepat. Semoga bermanfaat.
Pemilihan metode penentuan kadar air dapat dipilih berdasarkan karakter sampel sehingga mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Laboratorium Hyprowira Adhitama menyediakan jasa analisa kadar air untuk petroleum produk, pelumas, dan bahan bakar berdasarkan standar metode ASTM D6304, analisa kadar air untuk oli transformer IEC 60814, dan alat Karl Fischer Titrator Mettler Toledo serta jasa kalibrasinya.