Karl Fischer adalah alat yang digunakan oleh beberapa industri. Karl Fischer digunakan sebagai altrenatif uji kadar air. Alat ini sendiri menggunakan metode volumetri berdasarkan prinsip titrasi. Perlu juga Anda ketahui bahwa titrasi Karl Fischer adalah metode analisis yang dipakai guna mengukur kandungan air di dalam berbagai produk. Prinsip pokok tersebut didasarkan pada apa yang disebut dengan Reaksi Bunsen antara dua hal, yakni iodium dan sulfurdioksida yang terdapat dalam suatu medium yang mengandung air.
Bagaimana Karl Fischer Digunakan di Industri?
Titrasi Karl Fischer pada industri biasanya digunakan untuk menentukan kadar air dalam bahan baku. Penentuan kadar air tersebut dilakukan sebagai bagian dari uji kualitas bahan baku yang telah ditetapkan.
Catatan penting yang perlu Anda ingat adalah, dalam titrasi Karl Fischer hanya air yang akan diukur. Hal ini berbeda dengan LOD (loss of drying) di mana semua zat menguap termasuk kandungan air dan semua pelarut. LOD sendiri adalah teknik analisis yang tidak spesifik, tidak hanya menghilangkan air namun juga seluruh pengotor mudah menguap, misalnya alkohol dari sampel.
Terdiri dari Apa Saja Alat Karl Fischer?
Karl Fischer merupakan alat yang terdiri dari 3 bagian, yakni timbangan analitik (minimal resolusi 0,1 mg), syringe panjang yang memiliki jarum kecil, dan Reagen Karl Fischer yang digunakan sebagai penentuan kandungan air. Untuk menggunakan Karl Fischer, Anda harus menempatkannya pada area di mana fluktuasi naik turun suhu dan kelembapan terjaga. Mengapa demikian? Sebab suhu dan kelembapan yang naik turun bisa mengganggu akurasi penentuan kadar air. Jauhkan pula alat Karl Fischer dari alat yang mengeluarkan panas atau dingin.
Perlukah Alat Karl Fischer Dilakukan Uji Presisi dan Recovery?
Seperti yang sudah sempat disebutkan sebelumnya, titrasi Karl Fischer adalah suatu metoda analisis yang dimanfaatkan untuk mengukur kandungan air di produk-produk berbeda. Jadi, perlu dilakukan kalibrasi atau kualifikasi untuk menjamin hasil pengukuran yang dihasilkan.
Mengenai hal tersebut, terdapat perbedaan pendapat mengenai apakah alat Karl Fischer hanya perlu di kalibrasi atau juga perlu dilakukan kualifikasi. Sebagian besar pihak berpendapat bahwa Karl Fischer termasuk alat yang perlu dilakukan kualifikasi karena alat ini termasuk alat yang kompleks dan masing-masing bagian di dalamnya bekerjasama untuk melakukan pengukuran. Uji presisi dan recovery pengukuran pun perlu dilakukan untuk mengetahui kinerja Karl Fischer titration.
Untuk melakukan uji presisi dan recovery, berikut hal yang perlu Anda lakukan:
- Pertama-tama, pastikan selang, botol penampung dan buret terhubung rapat.
- Kemudian nyalakan alat dan printer.
- Isi solvent, hentikan pengisian hingga Indikator platina terendam.
- Timbang dengan seksama 0,068 - 0,073 g DST (Di-Sodium Tartrate) standar dengan Weighing Boat pada timbangan analitik.
- Tekan tombol untuk melakukan analisa, tunggu hingga nilai Drift ≤25µg/ml atau hingga tombol Start Sample terlihat atau muncul.
- Lalu tekan tombol Start Sample, masukkan DST yang telah ditimbang.
- Tunggu hingga selesai, barulah alat Karl Fischer secara otomatis akan mencetak hasilnya.
- Ketika hasil sudah keluar, catat hasil tersebut pada Lembar Kerja.
- Untuk melakukan uji presisi, lakukanlah langkah 4, 5, 6, dan 7 sebanyak 6 kali.
- Usai uji presisi, buang solvent, kemudian bersihkan Titration Beaker.
- Untuk melakukan uji recovery, jalankan langkah 3-7 sebanyak 3 kali.
Itulah informasi tentang prinsip metode analisis Karl Fischer di industri yang penting untuk Anda ketahui. Semoga bermanfaat!