Dalam sebuah industri, mesin merupakan komponen penting untuk menjamin keberlangsungan industri tersebut. Apalagi ketika berbicara mengenai mesin pabrik yang jumlahnya sangat banyak, ditambah ukurannya yang besar. Untuk bisa mendapatkan hasil yang baik, maka kondisi mesin yang prima juga merupakan sebuah kunci kesuksesan dunia industri. Dengan kondisi inilah perlu dilakukan maintenance hingga penggecekan setiap bagian dari masing-masing mesin secara berkala.
Tentunya pasti ada banyak hal yang harus dicek terlebih dahulu secara berkala. Salah satunya adalah dengan mengecek tingkat getaran dari masing-masing tersebut. Saat mesin dinyalakan dan digunakan, pastinya ada getaran yang dihasilkan. Getaran mesin tersebut terhitung sebagai suatu hal yang wajar. Tapi jika getarannya terlalu besar, maka getaran mesin tersebut juga mempengaruhi kinerja dari mesin yang sedang digunakan.
Untuk bisa mengukur getara dari mesin tersebut, cara yang paling sering dan ampuh untuk dilakukan adalah menggunakan alat. Alat yang digunakan untuk mengukur getaran dari mesin disebut sebagai vibration meter. Mungkin banyak yang belum tahu apa yang dimaksud dengan vibration meter. Dari fungsinya, bagian-bagian yang ada di vibration meter, hingga cara menggunakannya. Bagi yang ingin tahu tentang seluk beluk dari vibration, berikut penjelasan tentang vibration meter yang bisa Anda simak di bawah ini.
Apa itu Alat Pengukur Vibrasi atau Vibration Meter?
Vibration meter pada dasarnya merupakan sebuah alat pengukur yang memang dirancang khusus dalam mengukur getaran pada sebuah benda tertentu. Benda tersebut misalnya saja adalah getaran pada sebuah pompa, getaran motor dan getaran pada sebuah mesin baik yang berukuran kecil, sedang, maupun mesin berat. Menggunakannya pun sangat mudah, Anda cukup menempelkan sensor vibration maupun magnetic base pada benda yang akan diukur berapa besar getarannya.
Nantinya, akan muncul sebuah data angka yang muncul di layar pengukur tersebut. Data angka atau nilai yang ditunjukkan oleh vibration meter ini merupakan berapa kekuatan getaran yang dihasilkan oleh sebuah benda. Hasil pengukuran inilah yang selanjutnya digunakan sebagai patokan dasar dalam melakukan tindakan maupun pengaturan getaran yang sesuai dengan ambang batas yang ditentukan.
Tidak hanya itu saja, penggunaan bagian-bagian vibration meter yang tepat dapat memiliki fungsi lain bagi para pelaku industri. Misalnya vibrasi adalah untuk mendeteksi adanya getaran dalam kadar tertentu. Getaran yang terlalu kuat maupun getaran yang tidak normal bisa menyebabkan sebuah mesin mengalami kerusakan baik pada bagian dalam dan bagian luarnya. Sehingga dengan demikian kerusakan mesin yang mengakibatkan kerugian lebih lanjut dapat diminimalisir dengan baik menggunakan vibration meter ini.
Penggunaan vibration meter menjadi satu hal yang sangat penting di dalam menjadi kondisi mesin yang digunakan agar tetap prima dan tetap mampu digunakan secara optimal. Dengan penjelasan tentang apa itu vibration meter di atas, Anda pastinya sudah mendapatkan gambaran tentang vibration meter. Namun sebagai alat yang krusial di dalam industri yang menggunakan banyak mesin dengan ukuran yang sedang hingga besar, tentunya ada berbagai macam bagian yang ada di dalam vibration meter. Apa saja bagian-bagian vibration meter yang bisa Anda ketahui?
Bagian-Bagian Alat Pengukur Vibrasi atau Vibration Meter
Setelah mengetahui tentang apa itu vibration meter dengan penjelasan panjang di atas, sekarang saatnya membahas tentang bagian-bagian dari vibration meter. Dalam penggunaannya, bagian-bagian vibration meter secara garis besar dibedakan menjadi dua bagian. Dua bagian tersebut di antaranya adalah sensor vibration dan dynamic signal analizer. Keduanya memegang peranan penting dalam vibration meter saat sedang melakukan pengukuran getaran sebuah benda tertentu. Berikut penjelasan mengenai bagian-bagian vibration meter tersebut.
Sensor Vibration
Sesuai namanya, sensor vibration memang menjadi bagian penting dari vibration meter. Konteks dari fungsinya adalah menjadi alat untuk mengubah besar sinyal getaran fisik menjadi sinyal analog. Dari sana juga akan terlihat besaran listrik dan berbentuk rupa tegangan listrik yang ada. Cara untuk melihat bagaimana fungsi dari bagian sensor vibration ini terhitung mudah. Caranya adalah Anda tinggal cukup meletakkan bagian ini di sebuah mesin yang mau diukur. Tinggal menunggu dalam beberapa waktu, maka hasilnya akan segera keluar.
Dynamic Signal Analizer
Selain sensor vibration, ada juga bagian lain dari vibration meter yaitu dynamic signal analizer. Dynamic signal analizer menjadi bagian yang penting karena menjadi usaha lanjutan setelah sensor vibration digunakan. Setelah sensor vibration diletakkan di bagian mesin yang ingin dicek vibrasinya, maka hasilnya akan didapatkan dengan bentuk sinyal getaran.
Dari sinyal getaran inilah, akan segera disalurkan ke dynamic signal analizer. Memang sebagai bagian penting dari vibration meter, dynamic signal analizer memiliki kombinasi yang cukup kompleks dari sebuah sinyal sumber getara mesin. Dari hasil yang dihasilkan oleh dynamic signal analizer, maka akan terlihat berapa besaran getaran yang ada di benda tersebut dengan bentuk data digital.
Cara Kerja Alat Pengukur Vibrasi atau Vibration Meter
Selain memiliki bagian-bagian vibration meter yang berguna untuk mengecek getaran benda yang digunakan seperti mesin pabrik, vibration meter juga memiliki cara kerja yang mudah dan sederhana. Ya, walaupun terkesan sebagai alat yang rumit, sebenarnya menggunakan vibration meter tidaklah sulit. Dengan kondisi ini, Anda pun tidak perlu merasa kesulitan untuk menggunakan vibration meter setiap saat saat ingin melakukan pengecekan mesin industri yang digunakan. Inilah cara kerja dari vibration meter yang perlu Anda ketahui dan lakukan saat sedang menggunakannya.
Cara kerja dari vibration meter yang pertama adalah mengecek alat vibration meter terlebih dahulu dengan baik. Perhatikan setiap detil dari alat ini. Jangan sampai ada yang rusak atau tidak berfungsi. Bagian yang wajib untuk dicek secara lebih detil adalah bagian sensor getaran, karena tanpa fungsi dari bagian sensor getaran, maka vibration meter tidak bisa digunakan dengan optimal. Selain bagian sensor getaran, kabel sensor dan tombol power (ON/OFF), juga wajib untuk dicek secara detil.
Selain bagian-bagian tersebut, Anda juga perlu komponen pendukung lainnya untuk bisa melakukan pengukuran vibrasi dengan benar, seperti komponen baterai dan bagian display-nya seperti LCD. Jika sudah mengecek seluruh komponen dari vibration meter, sekarang saatnya Anda menghidupkan alat ini. Caranya pun mudah. Anda tinggal menekan tombol ON/OFF yang ada. Inilah mengapai diperlukan pengecekan bagian komponen baterai. Dengan baterai yang baik, maka vibration meter bisa digunakan dengan optimal.
Setelah vibration meter sudah menyala, sekarang saatnya melakukan pengukuran vibrasi. Caranya adalah dengan menempelkan sensor vibration yang ada ke bagian mesin yang akan diukur. Dari sensor vibration yang ada inilah, akan muncul data yang dikirimkan ke bagian dynamic signal analizer. Dari dynamic signal analizer inilah, maka akan terlihat angka vibrasi di bagian display layar LCD.
Untuk bisa mendapatkan pengukuran data yang baik dan tepat, sebaiknya Anda bisa memastikan tingkat getaran yang ada di mesin tersebut bekerja seperti modus atau nilai yang sering muncul. Kemudian ambil nilai rata-ratanya (median) dari nilai-nilai getaran yang dihasilkan mesin tersebut. Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan hasil akhir yang tepat dan sesuai dengan pengukuran yang ada.
Tiga Dasar dalam Alat Pengukur Vibrasi atau Vibration Meter
Di dalam pengukuran vibrasi dengan vibration meter, ada tiga dasar yang biasanya digunakan yaitu Displacement, Velocity, dan Acceleration Untuk bisa mendapatkan hasil pengukuran yang maksimal, memang diperlukan ketiga dasar ini. Bagi yang tidak tahu tentang tiga dasar ini, berikut penjelasan dari masing-masing dasar yang digunakan:
Displacement
Displacement adalah ukuran dari jumlah gerakan yang ada di massa suatu benda. Benda yang dimaksud di sini adalah benda yang gerakannya terpengaruhi oleh vibrasi yang ada. Displacement menjadi perubahan tempat atau posisi dari benda tersebut, bisa maju atau mundur. Besarnya gaya dari displacement ini bisanya dipengaruhi oleh amplitude yang dihasilkan oleh vibrasi. Dengan begitu, makin tinggi amplitude yang ada, maka makin tinggi pula vibrasi yang dihasilkan oleh mesin tersebut. Begitu juga sebaliknya.
Velocity
Selanjutnya adalah velocity. Bagi yang belum tahu tentang velocity, penjelasannya singkatnya adalah kecepatan getaran. Ya, velocity adalah jumlah waktu yang dibutuhkan ketika terjadinya displacement. Sebagai salah satu dasar pengukuran vibrasi menggunakan vibration meter, velocity bisa disebut sebagai indikator yang paling baik untuk mengetahui apakah ada masalah vibrasi yang terjadi. Masalah vibrasi yang terjadi mencakup unbalance, mechanical loosess, misaligment, hingga kerusakan bearing yang digunakan di dalam mesin tersebut. Velocity melihat ukuran kecepatan dari benda tersebut saat sedang bergerak atau bergetara selama terisolasi.
Acceleration
Dasar pengukuran vibrasi dengan vibration meter yang terakhir adalah acceleration. Dari namanya sendiri, sebenarnya sudah terlihat apa yang dihitung oleh acceleration. Ya, acceleration di dalam praktik pengukuran vibrasi berguna untuk menghitung percepatan getaran yang ada. Dengan ini, maka acceleration berguna ketika muncul velocity. Namun untuk menggunakan dasar pengukuran vibrasi lewat acceleration, tidak semua tipe mesin bisa diukur menggunakan ini.
Biasanya, untuk menggunakan pengukuran acceleration, maka jenis mesin yang paling pas adalah mesin-mesin yang berputar, atau biasa disebut dengan rotating equipment. Analisis yang dihasilkan acceleration sangat penting untuk mesin yang berputar. Biasanya, dengan acceleration, maka akan terdeteksi kerusakan yang biasanya muncul di bagian bearing hingga gearbox yang memiliki kecepatan tinggi. Deteksi masalah dari acceleration pun bisa terlihat lebih cepat dan lebih awal.
Itulah ulasan panjang tentang alat pengukur getaran atau vibration meter yang biasa digunakan dalam mesin industri. Dimulai dari pengertian vibration meter, bagian-bagian vibration meter, cara kerja vibration meter, hingga tiga dasar pengukuran vibraton meter. Sebagai benda yang sangat penting untuk mengukur mesin industri, para pelaku usaha yang menggunakan mesin industri dari ukuran sedang hingga besar, dengan penggunaan yang berjam-jam setiap harinya perlu mengetahui tentang seluk beluk vibration meter. Semoga informasi diatas tentang vibration meter bermanfaat dan menambah wawasan Anda.