Kontaminasi adalah seluruh partikel atau proses asing yang seharusnya tidak ada di dalam komponen mesin. Sebagai bahan utama untuk menggerakkan mesin, pelumas dan bahan bakar adalah komponen yang paling sering terkena kontaminasi. Jika tidak ditangani dengan segera, mesin bisa mengalami kerusakan.
Jenis dan Penyebab Kontaminasi
Secara umum, ada dua jenis penyebab kontaminasi: partikel dan proses kimia. Partikel yang sering ditemukan pada oli dan bahan bakar adalah logam dan kotoran. Hal tersebut bisa disebabkan oleh sumber yang tidak bersih dan gesekan yang terjadi dalam sistem.
Kedua, kontaminasi bisa berasal dari proses kimia yang secara tidak sengaja membuat oli atau bahan bakar tercampur dengan air atau udara. Masuknya air atau udara ke dalam pelumas bisa terjadi karena kebocoran pada sistem mesin. Akibatnya, oli terlihat berwarna putih susu, bukan bening seperti normalnya.
Selain itu, perubahan temperatur yang drastis juga bisa dikatakan sebagai kontaminasi karena mengubah sifat oli dan bahan bakar. Kalau terlalu panas, temperatur mesin bisa ikut naik dan menjadi overheat. Pada titik temperatur tertentu, mesin bisa tiba-tiba mati tidak berfungsi.
Sementara berdasarkan ukuran, terdapat dua jenis kontaminasi dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Kasat Mata
- Bisa terlihat atau dirasakan dengan jari
- Berukuran 40 mikron atau lebih besar
- Bisa berupa serpihan las, cat, atau serbuk logam
2. Tidak Kasat Mata
- Tidak mudah terlihat
- Berukuran lebih kecil dari 40 mikron
- Bisa berupa silika, debu, serbuk batuan
Karena karakteristik yang berbeda, tidak semua kontaminasi mudah ditemukan. Anda perlu memonitornya secara berkala agar masalah bisa diatasi sedini mungkin. Kalau sudah terlanjur mengganggu performa mesin, tampaknya Anda harus segera membawa mesin ke teknisi ahli.
Menguji Kadar Kontaminasi secara Berkala
Untuk menguji apakah pelumas di mesin Anda terkontaminasi, memang dibutuhkan peralatan dan keahlian khusus. Untuk itu, tim analis dari Laboratorium Hyprowira Adhitama bersedia untuk melakukan on-site test (pengujian di tempat) dan memberikan saran mengenai kondisi pelumas dan bahan bakar yang sedang digunakan untuk mesin Anda.
Setidaknya, pengontrolan kadar kontaminasi secara berkala dilakukan dua bulan sekali. Saat mengganti pelumas, perhatikan juga apakah oli lama sudah benar-benar terkuras sebelum diganti menggunakan oli baru.