Dissolved Gas Analysis (DGA) merupakan cara memantau kondisi kesehatan trafo dengan menganalisa gas-gas yang terlarut dalam minyak trafo sehingga bisa diprediksi masalah apa yang sedang terjadi di dalam trafo supaya kerusakan yang parah dapat dicegah. DGA dilakukan dengan mengambil sample minyak dan mengukur kadar gas-gas yang terlarut di dalamnya dan disarankan setiap tahun sekali.
Pada standard IEC 60422, Analisis Gas Terlarut (DGA) adalah salah satu teknik diagnostik yang penting dalam pemeliharaan transformator daya. IEC 60422 adalah standar internasional yang mengatur prinsip-prinsip umum dan prosedur untuk analisis gas terlarut dalam transformator minyak.
Berikut adalah beberapa poin utama dalam analisis DGA sesuai dengan IEC 60422:
Tujuan Analisis:
• Tujuan utama dari analisis DGA adalah untuk mendeteksi potensi kegagalan atau masalah pada transformator daya dengan mendeteksi dan menganalisis gas-gas yang terlarut dalam minyak isolasi transformator.
Gas-gas Terlarut yang Dianalisis:
• Gas-gas yang paling umum dianalisis dalam DGA adalah hidrogen (H2), metana (CH4), etilen (C2H4), asetilen (C2H2), karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), dan senyawa hidrokarbon ringan lainnya.
• Kehadiran atau peningkatan konsentrasi gas-gas tertentu dapat menjadi indikasi masalah spesifik pada transformator, seperti gangguan busur listrik, dekomposisi termal minyak, atau kebocoran isolasi.
Metode Pengambilan Sampel:
• Pengambilan sampel minyak transformator harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditentukan dalam IEC 60422.
• Sampel biasanya diambil dari tangki minyak atau katup pengambilan sampel yang terpasang pada transformator.
Analisis Laboratorium:
• Sampel minyak yang diambil akan dianalisis di laboratorium untuk menentukan konsentrasi gas-gas terlarut.
• Analisis dilakukan dengan menggunakan teknik seperti kromatografi gas atau spektrometri massa untuk memisahkan dan mengidentifikasi gas-gas yang terlarut.
Interpretasi Hasil:
• Hasil analisis DGA akan diinterpretasikan berdasarkan konsentrasi relatif gas-gas yang terdeteksi.
• Pola atau perubahan dalam konsentrasi gas-gas tertentu akan dihubungkan dengan kondisi operasional transformator dan mungkin mengindikasikan masalah potensial.
Tindakan Lanjut:
• Berdasarkan hasil analisis DGA, tindakan lanjut dapat diperlukan, seperti pemantauan lebih lanjut, pengujian lebih lanjut, atau perbaikan dan pemeliharaan transformator.
Pelaporan:
• Hasil analisis DGA harus didokumentasikan dan dilaporkan secara tertulis sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, termasuk interpretasi hasil dan rekomendasi tindakan lanjut.
Dengan mengikuti prinsip-prinsip dan prosedur yang diatur dalam IEC 60422, analisis DGA dapat menjadi alat yang efektif dalam menjaga kesehatan dan kinerja transformator daya serta mengidentifikasi masalah potensial sebelum menjadi serius.
Pemeliharaan transformator mencakup preventive, corrective, conditional-based, dan breakdown maintenance. Pemeliharaan yang tepat diharapkan mengembalikan kinerja dan mencegah kerusakan.
Pengambilan sampel minyak untuk pengujian DGA sangat menentukan kehandalan diagnosa yang akan didapatkan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan sampel minyak DGA, (Ref :Formosa publisher) yaitu :
1. Alat yang digunakan untuk pengambilan sampel
2. Cara pengambilan sampel
Alat pengambilan sampel minyak untuk uji DGA antara lain :
a. Syringe
Suntikan dengan wadah berbahan kaca yang dilengkapi dengan kran 3 arah untuk pengambilan sampel minyak.
b. Selang Silikon
Selang penghubung untuk menghubugkan syringe dengan drain valve minyak transformator.
Proses pengambilan sampel minyak dari transformator dilakukan setelah semua peralatan telah disiapkan. Berikut adalah intruksi kerja pengambilan sampel minyak untuk uji DGA :
1. Siapkan ember/wadah untuk menampung minyak trafo
2. Pasang selang silikon pada koneksi di drain valve trafo
3. Persiapkan syringe untuk pengambilan sampel minyak
4. Atur stop kran 3 arah pada posisi menutup
5. Pasang syringe kran 3 arah pada sisi lain selang silikon
Faktor – faktor yang harus diperhatikan pada saat Sampling :
1. Faktor Cuaca
Contoh : Misalnya ketika terjadi hujan, sampling tidak bisa dilakukan karena dikhawatirkan akan mempengaruhi hasil pengujian dari sampel yang telah diambil.
2. Faktor Kebersihan
Misalnya pada wadah sampel yang digunakan harus bersih agar sampel tidak terkontaminasi, sehingga dapat mempengaruhi hasil pengujian.
3. Faktor adanya bubble
Harus dipastikan bahwa sampel yang diambil dalam syringe tidak memiliki gelembung udara atau bubble agar menghindari hilangnya gas ringan yang mudah terlepas seperti Hidrogen (H2).
Referensi:https://sib3pop.menlhk.go.id/index.php/dirtydozen/view?slug=pcbs
https://materiselamasekolah.wordpress.com/2016/12/13/mengenal-kondisi-minyak-trafo-