Kadar air adalah sejumlah air yang terkandung di dalam suatu benda, seperti tanah, bebatuan, bahan pertanian, bahan bakar dan sebagainya. Kadar air digunakan secara luas dalam bidang ilmiah dan teknik dan diekspresikan dalam rasio, dari 0 hingga nilai jenuh air di mana semua pori terisi air. Kadar Air juga disebut water content didefinisikan sebagai perbandingan antara berat air dan berat volume sampel.
Untuk sampel crude oil dan petroleum product keberadaan air dapat menyebabkan korosi, peningkatan wear, serta menurunkan viscosity. Adapun beberapa hal yang merupakan sumber air di oli pelumas antara lain cooler leak, seal leak, condensation, atmosphere (through breather, acces cover, vent).
Kita perlu mengetahui bagaimana cara menentukan kadar air dalam pelumas, salah satu metode yang disarankan oleh SNI adalah metode karl fischer.
Bagaimana sih Metode Karl Fischer itu. Metode ini merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan kadar air dalam sampel, baik sampel padat, cair, maupun gas. Titrasi ini ditemukan pada tahun 1935 oleh kimiawan Jerman, Karl Fischer. Reaksi Karl Fischer didasarkan pada oksidasi sulfur dioksida oleh yodium dengan konsumsi air dalam larutan buffer. Titrasi mencapai titik akhir ketika agen titrasi air dan yodium seimbang.
Karl Fischer adalah alat yang digunakan oleh beberapa industri. Karl Fischer digunakan sebagai altrenatif uji kadar air. Banyak digunakan Automatic Karl Fischer Titrator salah satunya yaitu Mettler Toledo memiliki banyak tipe untuk produk ini dan salah satu produk ungggulannya antara lain seri C dan V.
Apa Perbedaan dari Seri C dan V?
Perbedaannya adalah seri V (volumetric) yaitu Iodin ditambahkan pada buret yang berisi bahan sampel suatu bahan pelarut selama proses titrasi. Volume diukur berdasarkan volume bahan reaksi yang digunakan pada titrasi, cocok untuk penentuan kadar air sekitar 100 ppm atau 100%. Sedangkan C (coulometric) iodin dihasilkan secara elektrokimia selama proses titrasi, kadar air yang terukur lebih rendah dari volumetric sekitar 1 ppm tau 0,0001% dapat terukur.
Adapun kelebihan penggunaan alat Automatic Karl Fischer Titrator dalam penentuan kadar air pada crude oil dan petroleum product dibandingkan teknik titrasi manual adalah sebagai berikut:
• Tidak memerlukan persiapan sampel dan pengukuran dilakukan secara otomatis dengan menekan tombol instruksi.
• Hasil pengukuran bersifat objektif.
• Aman bagi analis atau operator karena meminimalisir kontak dengan reagent dan tidak menggunakan glassware yang dapat membahayakan jika terjadi kecelakaan yang tidak disengajakan.
• Penggunaan biaya yang lebih sedikit karena konsumsi titran dan biaya pemeliharaan yang lebih rendah.
Sumber: google, mt.com, studocu.com, saka.co.id, caesarvery.com